|
Situs ini telah mendapatkan penghargaan KERIS EMAS dari ekilat.com
|
Ini adalah masa dimana hal-hal positif dari kemandirian mulai mengalahkan hal-hal negatif dilihat dari sudut pandang sang anak. Banyak anak berusia 3 tahun berpisah dari ibu mereka tanpa persoalan. Ini adalah juga waktu untuk meniru, dan para orang tua dapat menggunakan kesempatan baik dari kelakuan ini untuk mengajar anak banyak hal-hal penting. Menahan napas Seperti kerewelan di tahun sebelumnya, kelakuan ini adalah tanda kekacauan yang sedang terjadi di dalam seorang anak. Biasanya terjadi setelah terjatuh atau dimarahi. Malangnya, refleks bernapas pada tahap ini masih belum cukup matang untuk memaksa langsung menarik napas seperti pada orang dewasa yang mencoba menahan napas. Namun, periode singkat tanpa oksigen ini tidaklah merusak otak dan tidak menimbulkan efek permanen. Menahan napas tidak menyebabkan epilepsi, seperti yang disangka orang. Anak-anak yang melakukan hal-hal ini biasanya bersifat manipulatif dan terlalu dilindungi; bila kelakuan seperti ini dibalas dengan belas kasih dan kecemasan terlalu besar, atau menuruti kemauannya, maka anak-anak ini merasa terdorong dan segera belajar bagaimana mempengaruhi orang tuanya. Inilah waktunya untuk belajar memberi batasan terhadap kelakuan seorang anak. Nutrisi Persepsi Menggosok gigi Keahlian Berbicara Pada suatu saat sembilan dari sepuluh anak berusia 2 tahun yang normal mulai mengkombinasikan kata-kata berbeda, mengikuti petunjuk, dan menunjukkan bagian tubuh ketika disebutkan. Kebanyakan dari mereka juga bisa menyebutkan obyek-obyek yang dikenalnya dalam sebuah foto dan mulai mengerti dan menggunakan kata majemuk.Beberapa sebab terlambat berbicara sudah disebutkan pada tahun kedua. Anda juga harus sensitif terhadap masalah seperti gagap, keraguan dalam berbicara, dan bicara dengan bahasa bayi. Telah disebutkan bahwa orang tua dan saudara lebih tua dapat menunda proses berbicara dengan terlalu banyak mendorong seorang anak untuk belajar bahasa. Kakaknya mungkin saja menirukan atau mengejek usaha seorang anak kecil untuk berbicara, atau menekannya terlalu banyak untuk menirukan mereka. Bila orang tua sadar akan hal ini, mereka boleh membatasi dorongan aktif mereka sendiri terhadap celoteh si anak, untuk mengurangi sebagian tekanan ini. Kedatangan seorang bayi baru dalam keluarga dapat juga menyebabkan sedikit kemunduran pada kemampuan berbicara seorang anak usia 2 tahun, karena dia mencoba mendapatkan kembali sebagian dari perhatian yang ditarik ke adik barunya. Hiperaktifitas Apakah bedanya antara anak yang aktif dengan yang hiperaktif yang memerlukan perawatan medis? Pertanyaan ini mengganggu para guru, orang tua, dan dokter. Sayangnya, anak-anak kadang disebut hiperaktif dan dirawat dengan obat padahal mungkin masalahnya tidak memerlukan tindakan semacam itu.Sebelum seorang anak dianggap hiperaktif, harus dievaluasi secara medis untuk menyaring masalah-masalah lain. Pernah hiperaktifitas disebut kerusakan otak minimal, sampai sejumlah spesialis anak menunjukkan tidak pernah dideteksi adanya hubungan antara hiperaktifitas dan kerusakan otak. Kondisi ini sangat sulit untuk dijelaskan karena banyak anak normal yang terus menerus bergerak. Namun, anak hiperaktif atau hiperkinetis benar-benar tidak pernah diam. Tidak ada yang dapat mengunci perhatian mereka; mereka tampak didorong dari satu aktifitas ke aktifitas lainnya tanpa menyelesaikan apapun. Pengobatan yang dianjurkan untuk hiperaktifitas yang sudah pasti termasuk obat-obatan seperti metilfenidat atau dekstroamfetamin (Dexedrin). Sering, masalahnya lebih psikologis daripada fisik; orang tua mungkin telah susah-payah meladeni seorang anak yang sangat aktif sehingga mereka membuatnya kesal karena tidak memperhatikannya. Dalam kasus lainnya, apa yang dianggap hiperaktifitas oleh seorang guru mungkin saja ketidakmampuan belajar atau masalah bahasa. Melatih Pergi Kebelakang dan Masalah Perut Kebanyakan anak usia 2 tahunan pada suatu saat menunjukkan keinginan aktif untuk menggunakan toilet, dan adalah tepat untuk menunggu mereka menaruh minat akan hal ini sebelum mencoba mengajari mereka untuk melakukannya. Ini seharusnya menjadi saat paling cepat dan mudah untuk mengajarkan pergi ke belakang. Namun sebaiknya tidak terlalu menekankan tugas ini atau membuatnya menjadi fokus perhatian atau pemberontakan. Seorang anak dapat dengan mudah menganggapnya seperti diejek. Bila ditangani dengan sensitif, seorang anak akan melihat latihan pergi ke belakang sebagai aspek sangat menyenangkan dari kemandirian dan akan sangat ingin mahir dalam hal ini.Tidak ada satu cara yang paling manjur untuk mengajar pergi ke belakang. Cara yang sederhana dan tidak kentara biasanya berhasil baik. Ketika si anak kelihatan siap, mulailah dengan mendudukkannya dengan masih berpakaian lengkap di atas pispot pada waktu-waktu yang sama. Kemudian, bawalah dia ke pispot bila perlu mengganti celana. Letakkan tinja di dalam pispot untuk membantu si anak melihat apa yang harus dimasukkan ke dalam lubang tersebut. Dengan diberi kesempatan untuk menirukan anak yang lebih tua atau orang tua di kamar mandi, seorang anak akan segera mahir. Menemani orang tua di kamar mandi juga membantu dengan beberapa aspek identitas jenis kelamin. Jangan melepaskan si anak dari pemakaian diaper terlalu cepat, atau mencoba melatih buang air malam sampai si anak minta dibantu. Memakaikan celana model orang dewasa terlalu cepat membawa risiko bahwa si anak mungkin akan kesal dengan kegagalan dari waktu ke waktu. Dan bila si anak perlu membiasakan diri pada situasi baru, seperti kelahiran adik atau perpindahan rumah, mungkin akan ada kemunduran pada keahliannya ke kamar kecil. Reaksi yang pantas adalah menunjukkan bahwa itu semua tidak apa-apa dan bahwa anda mengerti mengapa sampai terjadi. Untuk beberapa anak, latihan kebelakang tampaknya seperti ancaman; mereka punya rasa takut yang tidak terucapkan tentang membiarkan sesuatu dari badan mereka masuk ke dalam lubang. Ini mengakibatkan ditahannya buang air besar, jadi ketika tiba masanya untuk buang air besar akan keras dan menyakitkan. Bila buang air besar menyakitkan, otot dubur secara refleks menutup, dan masalahnya menjadi lingkaran setan. Hal terpenting untuk orang tua dalam hal ini adalah untuk meyakinkan si anak bahwa masalahnya akan segera berlalu, bahwa dia tidak perlu khawatir akan gagal, dan bahwa dia boleh memakai diaper lagi sampai buang air besar menjadi alami dan nyaman. Pada waktu yang bersamaan, orang tua harus menggunakan pelunak tinja, yang akan membantu janji bahwa buang air besar tidak akan menyakitkan lagi. Dari waktu ke waktu masalah ini mungkin menjadi sangat parah sehingga diperlukan supositoria (obat yang dimasukkan ke dalam dubur) atau sebuah enema (memasukkan cairan ke dalam dubur), namun hal ini jarang terjadi dan merupakan solusi yang terlalu keras untuk masalah umum. Cara-cara ini harus dijauhi sedapat mungkin. Kadang-kadang diare merupakan masalah sangat umum pada usia 2 tahun. Hal ini kelihatannya disebabkan oleh setiap perubahan pada keseimbangan sang anak : gigi tumbuh, demam, bepergian, makanan baru. Kecuali si anak tidak bertambah berat secara normal, masalahnya mungkin menunjukkan ketidaksiapan yang normal dari saluran usus seorang anak berusia 2 tahun serta ketidakmampuan menerima makanan padat. Bila buang air besar semacam itu terjadi tidak lebih dari empat atau lima kali per hari, dan kecuali mengandung darah atau diikuti oleh gejala-gejala lainnya, maka kemungkinan besar hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Bila terjadi terus atau mengakibatkan dehidrasi ringan, maka harus dikonsultasikan dengan seorang dokter. Pelecehan Anak Pelecehan anak lebih umum dari yang disadari kebanyakan orang, dan sering menyangkut orang lain disamping orang tua. Harap berhati-hati terutama karena pengasuh anak bisa saja seorang peleceh anak. Juga penting untuk mencurigai adanya pelecehan anak bila seorang anak terus-menerus menghindari seseorang tertentu, atau bila dia menunjukkan cedera aneh yang tidak bisa dijelaskan.Para dokter sering enggan untuk menunjukkan kemungkinan pelecehan seksual terhadap seorang anak, namun bila rasa sakit pada daerah kelamin tidak bisa dijelaskan dengan adanya benda asing atau penyakit, maka pertimbangkanlah. Anak-anak pada usia ini merupakan korban umum pelecehan anak dari semua jenis. Setiap orang tua harus mengerti perasaan dan keinginan untuk mandiri dari seorang anak, namun bila keinginan ini berkembang menjadi kekerasan fisik, maka orang tua dan sang anak sangat memerlukan bantuan. Di luar negeri banyak tempat yang mempunyai pusat-pusat penasehat keluarga dan nomor-nomor telepon darurat untuk membantu masalah pelecehan anak. Kebanyakan keluarga yang terlibat pelecehan anak tampaknya bisa menyesuaikan diri dengan baik sesudah mereka berkonsultasi dengan penasehat. Benda-benda Asing dan Pika Anak-anak berusia dua tahun senang menjelajahi lubang-lubang tubuh mereka; sekali lagi, orang tua harus waspada terhadap reaksi insting negatif mereka sendiri tentang manipulasi alat kelamin, yang masih merupakan kelakuan normal.Manipulasi alat kelamin sering termasuk mencoba memasukkan benda ke dalam saluran kencing dan dubur, begitu pula ke dalam hidung dan telinga, dan tentu saja ke dalam mulut. Karena kemampuan bebas menjelajah, seorang anak usia 2 tahun dapat mencoba memasukkan hampir semua benda kecil ke dalam hampir semua lubang. Keluarnya ingus hanya dari satu lubang hidung dan keluarnya cairan yang bau adalah peringatan bahwa sebuah benda asing mungkin berada di dalamnya. Pertimbangkan apakah anda akan mencoba mengeluarkan benda itu sendiri, karena masalah ini seringkali membutuhkan bantuan seorang dokter. Juga sangat mengherankan apa saja yang dicoba ditelan oleh anak-anak. Kebanyakan benda asing mungkin dikeluarkan dengan dorongan batuk tanpa disadari, namun kecelakaan tercekik dapat terjadi dan orang tua harus tahu apa yang harus diperbuat. Bila benda cukup kecil tertahan di dalam tenggorokan dan udara masih bisa lewat, mungkin baru beberapa hari kemudian gejala-gejalanya muncul. Anak itu mungkin akan menderita serak, batuk, dan sulit menelan serta bernapas. Masalah yang kemungkinan bisa menjadi serius lainnya adalah pika, kecenderungan beberapa anak untuk menelan barang-barang bukan makanan seperti kerikil, serpihan cat, terpentin, dan obat-obatan. Kelakuan ini mencapai puncaknya selama tahun ketiga. Ini tidak mempengaruhi semua anak kecil, namun dapat menyebabkan kerusakan otak akibatg timbal dalam cat dan sederetan racun lainnya. Lakukan apa saja untuk menjauhkan barang-barang seperti itu dari anak-anak kecil; sekitar 600.000 kasus menghirup racun terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya, dan keracunan serta kecelakaan merupakan penyebab terbesar kematian anak. (sumber : satumed.com) |
Kirimkan e- mail ke taufan untuk pertanyaan dan
komentar mengenai situs ini.
|